Pemerintah Jajaki Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Swasembada Energi

banner 468x60

Jakarta – Pemerintah terus menjajaki pemanfaatan teknologi nuklir sebagai bagian dari strategi mencapai swasembada energi nasional yang andal, bersih, dan terjangkau. Langkah ini dilakukan melalui sinergi antar kementerian serta lembaga riset untuk memastikan setiap tahapan dikaji secara teknis, regulatif, dan sosial demi keselamatan dan kemanfaatan publik.

Sehubungan dengan hal itu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI) menyelenggarakan Simposium Sains dan Teknologi Nuklir Tahun 2025 dengan tema “Bersama Nuklir, Membangun Negeri Menuju Kedaulatan Energi” secara hybrid.

banner 336x280

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN, Syaiful Bakhri mengatakan simposium ini sebagai wadah bertukar pengalaman untuk melihat kemajuan pembangunan ketenaganukliran di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya sektor energi dan swasembada energi untuk kedaulatan dan kesejahteraan bangsa.

“Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi bagi para stakeholder yang ingin nuklir lebih maju dan mensejahterakan kita bersama,” kata Syaiful.

Syaiful berharap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menjadi kunci dalam transisi energi sampai dengan tahun 2060.

“Menurut informasi pada tahun 2032 akan dibangun Small Modular Reactor (SMR) di Bangka dan Kalimantan Barat, masing-masing 20 MW. Mudah-mudah hal ini menjadi titik tolak kita bersama untuk memulai pembangunan ini,” ujarnya.

“BRIN sangat membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun PLTN pertama di Indonesia yaitu PLTN yang aman dan selamat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyampaikan dengan adanya sinergi Sumber Daya Manusia (SDM) periset dari lintas disiplin dari berbagai instansi, BRIN memiliki kapasitas SDM pendukung di sektor nuklir yang jauh lebih memadai.

“Kita memiliki periset dari material sains, AI, elektronika, informatika yang semuanya bagian dari pendukung sektor nuklir yang sangat krusial di era modern ini,” ungkap Handoko.

Handoko juga menyebut Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI) merupakan mitra utama dalam mengembangkan komunitas dan pemahaman yang benar terkait nuklir, sehingga dapat mempercepat dan merealisasikan program serta benefit dari teknologi nuklir.

“Indonesia adalah negara yang cukup besar, kita tidak mungkin bisa hidup tanpa teknologi nuklir, kita harus memanfaatkan teknologi nuklir seoptimal mungkin bagi kemaslahatan, pembangunan dan peningkatan kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara kita,” tandasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *