Arusberita.id – Komitmen Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di dunia pendidikan tak bisa diragukan, salah satunya soal kesejahteraan guru.
Tak terkecuali pada guru, selain memikirkan kesejahteraan dengan meningkatkan upah sesuai UMR, Ganjar juga mengupayakan pengangkatan guru honorer menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal itu disampaikan Prof Nunuk Suryani, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemenristekdikti seusai bertemu Gubernur Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Senin (21/8/2023).
Pada kesempatan itu, terdapat tiga pokok bahasan antara lain terkait pengangkatan ASN PPPK.
“Beliau (Ganjar) sangat berkomitmen untuk kesejahteraan guru, karena kalau dari diskusi kami, beliau sangat peduli dengan pendidikan di Indonesia, di Jawa Tengah khususnya,” ujarnya.
Nunuk mengatakan, ada pencocokan data antara data Kemenristekdikti dengan data Pemprov Jateng.
Di antaranya terkait jumlah usulan ASN PPPK yang masih bisa ditambah untuk memenuhi kebutuhan.
“Kami diberi tugas dalam dua hari ke depan untuk menghitung kembali sesuai syarat ketentuan yang disampaikan oleh Gubernur,” katanya.
Nunuk menyebut, hal itu mungkin dilakukan meskipun secara tahapan pengangkatan ASN PPPK sudah ditutup yakni dengan Ganjar bersurat ke KemenPAN-RB setelah penghitungan kembali dilakukan.
“Itu pernah terjadi seperti itu, jadi yang penting, sekarang setelah dihitung, Pak Gubernur bersurat, ternyata ini kebutuhannya mau dikoreksi, kami akan bantu untuk membantu KemenPAN-nya,“ tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mendorong agar pemenuhan kuota bisa diselesaikan tahun ini.
Tujuannya, agar kesejahteraan guru di Jawa Tengah semakin meningkat.
“Tadi disampaikan, karena anggaran dari pusat ada permintaan ditambah, tentu kami senang.”
“Malah kalau bisa diangkat semua, para guru-guru ini,” ujarnya.
Ganjar berharap, penghitungan penempatan ASN PPPK dilakukan dengan benar.
Agar nantinya pengangkatan tidak muspro dan justru menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Maka statementnya adalah mari clearence, kalau tahun depan mesti diangkat, kami senang.”
“Kalau semua posisi dari guru itu betul-betul penuh bisa dilengkapi, kalau itu bisa dilakukan kami senang,” katanya.
Ganjar juga mengusulkan agar Kemenristekdikti mempertimbangkan usulan agar gaji guru ditingkatkan.
Sebab, dengan begitu akan semakin lebih banyak yang berminat menjadi guru.
“Jadi tidak hanya sekadar mengangkat PPPK.”
“Dan tadi karena Bu Dirjen sampai sini saya ceritakan, jangan tanyakan saya soal komitmen, gitu lho.”
“Waktu dari kabupaten/kota guru-guru masuk, soal kesejahteraanpun kami UMK-kan semua,” tegasnya.
Terutama secara sistem yang saat ini sudah baik, agar implementasinya dilakukan secara maksimal.
“Waktunya nggak panjang, kalau pendidikan tidak direvolusi, ya akan ketinggalan nanti,” tandasnya.
Sebagai informasi, Berdasarkan data Disdikbud Jateng, terdapat guru PNS sesuai kewenangan Pemprov Jateng sejumlah 18.450 orang, 9.361 PPPK, dan 6.030 GTT.
Sedangkan kekurangan guru berdasarkan mata pelajaran sejumlah 9.286 orang, jika dikurangi dengan PPPK 2022 sejumlah 4.351 orang (terdiri dari 2.952 orang GTT dan 1.244 guru swasta), kekurangan guru menjadi sebanyak 4.935 orang.
Sedangkan jumlah pengangkatan PPPK guru di Jawa Tengah dalam 3 tahun terakhir sebanyak 13.621 orang.